Jihad adalah
berasal dari kata jahada artinya bekerja bersungguh-sungguh atau berjuang untuk
mencapai hasil yang optimal. Tetapi banyak orang yang alergi terhadap kata jihad
karena menurut benaknya jihad itu adalah kekerasan. Jihad bisa di artikan
dengan berjuang, perjuangan kita sudah di awali sejak kita belum terlahir di
dunia. Jihad untuk bertahan antara hidup dan mati.
Jihad sel sperma dimulai ketika air mani Ayah biologis Anda yang umumnya mengandung 200 hingga 500 juta sel sperma, melakukan perjalanan panjangnya. Dari jumlah itu, rata-rata hanya setengahnya saja yang mampu bertahan. Ini dikarenakan sperma yang tidak bisa bertahan hidup di medan yang kering. Jihad belumlah usai sampai di sini...
Sel sperma yang masih bertahan harus melanjutkan perjalanan menuju uterus. Banyak yang menyerah! Hanya tersisa sekian juta sel yang berhasil masuk ke dalam saluran telur atau tuba falopi. Ini baru salurannya, tujuan akhir adalah sel telur yang terletak di ujung tuba falopi. Di sepanjang perjalanan ini, kembali jutaan sel gugur karena tidak mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama.
Hanya sel-sel yang punya kegigihan yang mampu bertahan. Sekali lagi mereka harus berjihad, dan kali ini yang paling berat adalah berjuang memasuki lapisan tebal yang disebut Korona Radiata.
Sel sperma tidak dapat berjihad sendiri, ia bersama dengan segelintir teman-teman yang tersisa berjihad untuk bisa menembus lapisan tersebut. Mereka mengerahkan kekuatan terakhir yang masih tersisa.
Namun hanya sperma yang tanggap melihat peluang, yang berhasil masuk ke dalam sel telur. Berapa sel yang sukses masuk ke dalam sel telur? Umumnya hanya satu!!! Hanya satu sel sperma yang ditakdirkan untuk jadi pemenang dan sembilan bulan berlalu berjihad melawan setiap fase kehidupan, kemudian terlahirlah kita sebagai seorang mujahid.
Kemudian kita berjihad sejak masa kelahiran kita sampai saat ini. Coba ingat berapa aral rintangan yang sudah kita lewati? Tak terhitung. Anda masih bertahan sampai detik ini ketika orang lain mulai jatuh bergelimpangan meninggalkan dunia. Di puncak masa ini andalah sang mujahid. Biiznillah, hari ini Andalah sang pemenang.
Selesaikah jihad kita wahai mujahid? Tidak, Jihad tak akan berhenti sampai disini...
Jihad sel sperma dimulai ketika air mani Ayah biologis Anda yang umumnya mengandung 200 hingga 500 juta sel sperma, melakukan perjalanan panjangnya. Dari jumlah itu, rata-rata hanya setengahnya saja yang mampu bertahan. Ini dikarenakan sperma yang tidak bisa bertahan hidup di medan yang kering. Jihad belumlah usai sampai di sini...
Sel sperma yang masih bertahan harus melanjutkan perjalanan menuju uterus. Banyak yang menyerah! Hanya tersisa sekian juta sel yang berhasil masuk ke dalam saluran telur atau tuba falopi. Ini baru salurannya, tujuan akhir adalah sel telur yang terletak di ujung tuba falopi. Di sepanjang perjalanan ini, kembali jutaan sel gugur karena tidak mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama.
Hanya sel-sel yang punya kegigihan yang mampu bertahan. Sekali lagi mereka harus berjihad, dan kali ini yang paling berat adalah berjuang memasuki lapisan tebal yang disebut Korona Radiata.
Sel sperma tidak dapat berjihad sendiri, ia bersama dengan segelintir teman-teman yang tersisa berjihad untuk bisa menembus lapisan tersebut. Mereka mengerahkan kekuatan terakhir yang masih tersisa.
Namun hanya sperma yang tanggap melihat peluang, yang berhasil masuk ke dalam sel telur. Berapa sel yang sukses masuk ke dalam sel telur? Umumnya hanya satu!!! Hanya satu sel sperma yang ditakdirkan untuk jadi pemenang dan sembilan bulan berlalu berjihad melawan setiap fase kehidupan, kemudian terlahirlah kita sebagai seorang mujahid.
Kemudian kita berjihad sejak masa kelahiran kita sampai saat ini. Coba ingat berapa aral rintangan yang sudah kita lewati? Tak terhitung. Anda masih bertahan sampai detik ini ketika orang lain mulai jatuh bergelimpangan meninggalkan dunia. Di puncak masa ini andalah sang mujahid. Biiznillah, hari ini Andalah sang pemenang.
Selesaikah jihad kita wahai mujahid? Tidak, Jihad tak akan berhenti sampai disini...
Bandar Lampung, 13 Oktober 2012
Muhammad Khafadho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar