Menurut teori evolusi Darwin, organisme
menjadi sesuai dengan lingkungannya dalam proses evolusi dan proses ini di
kendalikan oleh seleksi alam. Dan seleksi alam ini mniadakan campur tangan
Tuhan dalam penciptaan. Para evolusionis meyakini bahwa makhluk hidup pertama
muncul secara kebetulan di bawah kondisi-kondisi bumi primitive. Setiap
eksperimen-eksperimen yang bertujuan membuktikan bahwa kehidupan dapat
dimunculkan secara kebetulan telah gagal. Karena mereka tidak bias membuktikan
perubahan dari benda mati menjadi makhluk hidup yang memiliki susunan sel yang
sangat kompleks.
Sel merupakan mekanisme hidup dengan
ratusan system yang telah berkembang . sel ini begitu rumit, sehingga evolusionis
tidak dapat mengungkap misterinya. Jangankan pembentukan system yang kompleks,
pembentukan unit terkecil dari selpun tidak dapat diterangkan oleh evolusionis.
Sementara teori evolusionis tidak dapat
memberikan penjelasan yang logis atas keberadaan molekul-molekul dasar struktur
sel, perkembangan di bidang genetika dan penemuan asam nukleat (DNA dan RNA) telah menghasilkan masalah baru bagi
teori evolusi. Pada tahun 1955, penelitian James Watson dan Francis Crick
terhadap DNA membewa era baru dalam biologi. Banyak ilmuwan mengalihkan
peneliatiannya pada genetika. Sekarang setelah penelitian bertahun-tahun,
struktur DNA terungkap hingga taraf yang sangat jauh.
Molekul yang disebut DNA, yang ditemukan
dalam nucleus pada setiap sel dari 100 triliyun di dalam tubuh kita mengandung
rancang bangun lengkap untuk tubuh manusia. Informasi mengenai seluruh cirri-ciri
seseorang, dari penampilan fisik sampai struktur organ dalam, tercatat dalam
DNA dengan system pengkodean khusus. Informasi dalam DNA dikode dalam urutan
empat basa khusus yang membangun molekul ini. Basa ini di namakan A, T, G, C.
seluruh perbedaan structural antara manusia tergantung pada variasi urutan
huruf-huruf ini: semacam bank data yang terdiri sdari empat huruf.
Urutan huruf dalam DNA menentukan
struktur tubuh manusia hingga bagian terkecil. Selain ciri seperti tinggi, mata
, rambut dan warna kulit, DNA dalam sebuah sel mengandung informasi desain dari
206 tulang, 600 otot, jaringan 10.000 otot pendengaran, jaringan 2 juta syaraf
penglihatan, 100 milyar sel syaraf, 130 milyar meter pembuluh darah dan 100
triliyun sel di dalam tubuh. Jika kita menuliskan informasi yang di kodekan di
dalam DNA, sama artinya dengan menyusun sebuah perpustakaan raksasa yang
terdiri dari 900 volume ensiklopedia yang masing-masing setebal 500 halaman.
Informasi yang sangat banyak ini dikode dalam komponen DNA yang di sebut “gen”.
Ada detail penting yang harus
diperhatikan, yaitu jika terjadi kesalahan pada urutan nukleotida yang menyusun
sebuah gen akan membuat gen tersebut sama sekali tidak berfungsi. Dengan
mempertimbangkan bahwa didalam tubuh manusia terdapat 200 ribu gen, dan akan
semakin jelas betapa mustahilnya jutaan nukleotida yang membentuk gen-gen ini
tersusun secara kebetulan dalam urutan yang tepat.
Komentar
Di masa Darwin, struktur kompleks sel
hidup belum diketahui. Teknologi abad ke 20 telah menguak partikel kecil
kehidupan yang sering kita sebut sel. Sebuah sel begitu kompleks, seingga
teknologi tercanggih manusia tidak dapat membuatnya. Dengan berkembangnya
teknologi kita akan semakin menyadari bahwa teori evolusi adalah teori yang
tidak ilmiah.
nice info...
BalasHapusthanks
BalasHapusmakasih info :)
BalasHapusnah beda versi http://www.dw.de/teori-evolusi-darwin-dan-biologi-modern/a-4027489-0
BalasHapus