Xhavadzo: April 2015

Jumat, 03 April 2015

PATOLOGI POLITIK

Di dalam dunia medis dikenal dengan istilah patologi yang memiliki pengertian penyakit. Patologi merupakan bahasa kedokteran yang secara etimologi memiliki arti “ilmu tentang penyakit”.  Sedangkan Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara) dan πόλις (polis - negara kota) . Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik[1].
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, dari sudut pandangan islam
Dari pengertian diatas mungkin ada ketidaksinkronan dalam pemaduan dua kata Patologi dan Politik namun itu hanyalah sekedar istilah untuk menggambarkan bahwa politik sebagai sebuah sistem yang tidak jauh beda dengan sistem tubuh manusia yang bisa sakit karena penyakit atau gejala-gejala abnormal yang menyerang tubuh. Bahayanya manakala penyakit tersebut tidak segera diatasi maka akan menggejala dalam sebuah sistem yang mengakibatkan kematian atau dalam politik mengakibatkan hancurnya sebuah negara.
Patologi politik di indonesia sudah sedemikian kronis sehingga menjadikan gejala politik yang abnormal ini menjadi suatu hal yang lumrah. Cultur dan politik memiliki peran yang saling berkaitan membentuk perilaku sosial masyarakat. Hal inilah yang sangat sulit dirubah karena berkaitan dengan moral Sumber Daya Manusia. Ini menjadi gejala awal ”penyakit” karena meskipun perekrutan dilaksanakan secara terbuka namun masih ada fenomena kecenderungan ke arah pola yang memanfaatkan ”simbiosis mutualisme” (hubungan yang bersifat saling menguntungkan).