Xhavadzo: Bangkit dan Sadari Aset Terbesar Anda

Rabu, 09 November 2011

Bangkit dan Sadari Aset Terbesar Anda

Bangkit kembali setelah bisnis Anda gagal adalah hal yang berat. Beberapa kejadian, yang membuat Anda keluar jalur, dengan mudah membuat Anda tetap terpuruk. Kecuali, Anda segera bangkit dan memperbaikinya. Bahkan, orang yang paling optimis pun bisa jadi kehilangan keyakinan, energi, dan minat. Seperti pertandingan tinju, jika Anda roboh lebih dari hitungan sepuluh, Anda kalah. Hal terbaik yang mesti Anda lakukan adalah segera bangkit.

Jika menyerah bukanlah pilihan maka Anda melakukan pendekatan berbeda dalam mencari jalan keluar. Jika di pikiran Anda sedikit saja terlintas keinginan untuk berhenti, maka Anda ditakdirkan gagal.

Sebenarnya, Anda akan selalu memiliki pilihan lain. Setiap kali Anda terjatuh, pikiran Anda akan selalu melihat pilihan lainnya. Jadi, hilangkan pilihan untuk menyerah ....

Saat Anda belajar berjalan, beberapa kali pasti terjatuh dan gagal. Anda akan bangkit dan mencobanya lagi. Akhirnya, Anda dapat berjalan tanpa kendala. Anda harus menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari pertumbuhan. Saat Anda terjatuh, langkah alami yang terjadi adalah bangkit.

Kita belajar tumbuh dan menjadi lebih kuat dari kegagalan. Ketika Anda belajar berjalan dan tidak mau bangkit saat terjatuh, Anda tidak mungkin berjalan saat ini.

Di saat terpuruk seperti itu, kembalilah ke saat Anda sangat antusias dengan ide bisnis Anda. Ingat perasaan yang pernah Anda rasakan kala itu. Daripada merenungi peristiwa yang telah terjadi, pikirkan kembali hari-hari yang membuat Anda bersemangat dan Anda tidak lagi sabar menunggu untuk segera memulai. Ini akan membantu Anda untuk bangkit dan segera bergerak.

Lihat lebih jauh ke depan dibanding hari ini. Lihat tujuan Anda jika benar-benar dijalankan. Luangkan beberapa menit untuk berpikir, dan rasakan bahwa Anda telah meraih tujuan Anda.

Simpan hal tersebut di dalam pikiran Anda. Pikirkan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi orang lain dalam kehidupan Anda. Pikirkan hal-hal baik yang akan terjadi karena keberhasilan Anda.

Perlu juga bagi Anda untuk membayangkan risiko terburuk yang mungkin Anda alami. Misalnya, Anda memiliki industri rumahan dan berjalan di luar harapan. Pikiran yang pertama kali terlintas adalah kembali ke pekerjaan lama. "Setidaknya, saya aman di sana," mungkin begitu pemikiran Anda. Namun, apa yang akan dipikirkan rekan kerja mengenai diri Anda? Apa yang ada di dalam pikiran teman-teman Anda? Bagaimana dengan kebebasan? Apakah menurut Anda dengan kembali ke pekerjaan lama akan sama saja?

Tidak demikian, karena Anda kembali dari usaha yang gagal. Sekali lagi, bukan hal yang mudah bangkit dari kegagalan. Namun, dengan tetap terpuruk, tentunya itu akan lebih menyakitkan. Anda sendiri yang menentukan keberhasilan.

Masih banyak orang yang tidak seberuntung Anda. Ada suatu kisah tentang seorang yang awalnya kaya dan sukses, tetapi berakhir menjadi korban depresi. Dia bersedia menunggu di dek kapal untuk mendapatkan pekerjaan beberapa jam, agar dapat menghidupi keluarganya. Istrinya mengirim anak-anaknya ke rumah orang tuanya (nenek), sehingga mereka dapat hidup sedikit layak.

Setiap kali menghadapi saat-saat yang berat, segeralah untuk meraih motivasi baru. Juga bersyukurlah senantiasa daripada mengeluh. Banyak orang yang lebih depresi daripada Anda.

Kala Anda mulai bangkit, Anda telah menjadi orang yang lebih kuat. Anda harus terus bangkit sehingga makin sulit jatuh. Anda berlatih untuk menjadi seorang petarung. Anda membangun harga diri, kemauan, dan kepribadian.

Bangkit! Anda akan merasa baik-baik saja. Anda akan merasa bersyukur di masa datang ketika menoleh ke belakang dan melihat perjalanan yang telah ditempuh

Jangan lupa, buat daftar kesuksesan Anda. Tidak peduli, kesuksesan itu besar atau kecil. Jangan hanya mendata kesuksesan besar dalan hidup Anda. Kesuksesan kecil pun membuat perbedaan. Kegagalan adalah bagian dari pencapaian kemajuan dan pertumbuhan. Beberapa orang tetap gagal dan ada pula yang segera bangkit. Semakin cepat Anda bangkit, semakin baik dan kuat buat Anda dalam menghadapi kegagalan.

Aset terbesar
Anda adalah aset terbesar bagi diri Anda. Tidak peduli seberapa banyak persiapan dan kerja keras yang Anda lakukan dalam bisnis, keberhasilan akan selalu dipengaruhi oleh kinerja personal Anda. Pikirkan, bagaimana produktivitas tiba-tiba menurun ketika terserang flu atau demam akibat depresi. Ketika Anda tidak dalam kondisi baik, Anda tidak melakukan yang terbaik.

Ketajaman mental, kemampuan berkomunikasi, organisasi, keyakinan, ingatan, dan kreativitas tidak ada artinya jika tubuh anda lelah. Pada saat Anda berada pada titik ini, tubuh Anda akan melawan Anda. Karenanya, Anda memerlukan waktu yang lebih lama untuk bekerja, namun dengan hasil yang lebih sedikit.
Dengan memperhatikan kesehatan personal, Anda akan terbantu untuk mencapai tujuan profesional. Sepertinya memang bertolak belakang dengan menghabiskan waktu, jauh dari bisnis Anda. Namun, perhatian Anda terhadap diri sendiri, merupakan penghargaan secara personal dan profesional. Hanya Anda yang tahu hal-hal yang diperlukan tubuh dan pikiran Anda agar seimbang.

Ada beberapa ide yang bisa Anda terapkan
1. Menjaga diri terlebih dahulu.
Meningkatkan kesejahteraan Anda, mulai dari Anda terlebih dahulu. Anda secara rutin melakukan servis mobil, maka begitu juga tubuh Anda layak mendapatkannya. Jadwalkan waktu untuk diri Anda sendiri secara teratur dan hargai komitmen tersebut. Beri pengertian kepada orang-orang di sekeliling Anda, bahwa adakalanya masing-masing pribadi membutuhkan kesendirian. Lantas, mintalah mereka untuk menghargai Anda.

2. Rileks, pemulihan, dan peremajaan.
Menemukan keseimbangan adalah proses yang unik bagi masing-masing individu. Ada yang melakukan pijat relaksasi atau melakukan olahraga. Sementara, ada juga yang mematikan telepon selama beberapa menit setiap harinya. Sasarannya adalah menemukan aktivitas yang dapat membantu Anda menurunkan stres dan memulihkan diri Anda. Hasilnya, Anda merasa segar dan lebih siap dalam menghadapi tantangan hidup.

3. Perlakukan diri Anda layaknya seorang teman.
Bukan hal yang mudah untuk menempatkan diri kita sendiri secara tepat. Namun, kita lebih sering menjadi musuh bagi diri sendiri, kemudian kita mengkritik hasil yang telah kita lakukan. Lebih baik, perlakukan diri Anda sebaik diri Anda memperlakukan keluarga dan teman Anda. Hargai diri Anda dengan tidak menganalisa aspek hidup secara berlebihan. Fokus pada memperlakukan diri Anda dengan baik dan kenali dengan menetapkan harapan yang tidak realistis pada diri Anda akan menghilangkan keseimbangan yang ada.

Sumber:
- Acey Gaspard (www.leadershiparticles.net)
- Adriane Witcher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar